Tuesday, January 2, 2018

Mengenal Jenis Dan Ciri Penyakit Autoimun

Mengenal Jenis Penyebab Dan Ciri Penyakit Autoimun Istilah penyakit autoimun sering terdengar belakangan. Banyak penyakit yang dikategorikan sebagai autoimun. Apa sebenarnya penyakit itu? Berikut informasi lengkapnya.Melawan penyakit yang mungkin asing terdengar di telinga kita. Dalam sehari mereka yang sebelumnya tampak sehat tiba-tiba lumpuh. Dokter mengalami kesulitan mendiagnosis penyakitnya. Setelah melalui beberapa tes laboratorium barulah mereka dinyatakan positif menderita GBS.

Minimnya informasi tentang penyakit itu membuat keluarga harus pontang-panting mencari informasi tentang GBS. Biaya yang harus dikeluarkan juga sangat tinggi karena si penderita membutuhkan perawatan intensif. Dalam sebulan sebuah keluarga harus menyediakan dana sekitar 600 juta Rp. Meski uang yang dikeluarkan sudah banyak dokter tetap tidak bisa memastikan kesembuhan pasien. Penyakit yang diberi nama sesuai dengan nama penemuan itu memang termasuk penyakit yang cukup langka. Penyakit GBS bukanlah sebuah kasus baru di dunia kedokteran. GBS adalah satu diantara Sekian banyak penyakit autoimun yang menyerang tubuh manusia.

Kudeta militer sistem imun

Istilah penyakit autoimun mungkin sudah sering kita dengar atau bicarakan. Banyak penyakit bisa dikategorikan sebagai autoimun contohnya diabetes Tipe 1 atau penyakit seribu wajah yang biasa disebut Lupus. Akan tetapi sekalipun istilah tersebut cukup populer tak banyak orang yang benar-benar mengerti apa dan bagaimana penyakit autoimun itu bisa terjadi. Perlu diketahui bahwa tubuh manusia secara alami memproduksi sistem imunitas.

Sistem imunitas tersebut menurut dokter yang biasa dipanggil hari ini Seharusnya bertugas untuk menjaga tubuh dari serangan berbagai macam kuman virus bakteri ataupun racun. Secara sederhana tugas dan cara kerjanya dapat dianalogikan seperti tugas tentara militer. Tentara berkewajiban menghancurkan musuh atau penyerang. Sistem imunitas juga seperti itu. Tugasnya seek and destroy. Artinya cari Dan Hancurkan musuh musuh tubuh termasuk kuman virus bakteri dan Racun. Tapi ternyata sistem imunitas yang seharusnya melindungi bisa bertindak sebaliknya yaitu menyerang tubuh dan menimbulkan penyakit. Reaksi tidak normal inilah yang kemudian disebut dengan reaksi autoimun.

Perempuan lebih Rentan Terkena Penyakit AutoImun Benarkah ??

Akibat sistem pelindung menyerang tubuh sendiri muncullah penyakit penyakit autoimun. Jaringan yang diserang bermacam-macam. Bisa organ tubuh tertentu sel darah atau semua jaringan tubuh seperti penyakit Lupus. Oleh sebab itu ada banyak jenis penyakit autoimun tergantung dari jaringan tubuh mana yang dihancurkan atau dilumpuhkan oleh sistem imun tersebut. Dunia kedokteran hingga saat ini belum dapat menjelaskan dengan pasti Apa penyebab terjadinya kesalahan program pada sistem imunitas tubuh manusia.

Sudah banyak hipotesis mengenai teori timbulnya reaksi autoimun. Namun belum ada yang dapat menjelaskan penyebab pastinya. Jadi hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Pada dasarnya penyakit penyakit autoimun ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Namun dari kasus-kasus sebelumnya penyakit autoimun ini ternyata lebih sering ditemukan pada wanita. Karena belum diketahui penyebabnya diduga hormon estrogen yang terdapat dalam tubuh wanita ikut memberi kontribusi.hal tersebut masih belum dapat di pastikan. Soal usia pun demikian. Autoimun bisa datang kapan saja. Sejak lahir secara otomatis tubuh sudah memproduksi antibodi. Sejak saat itulah reaksi autoimun mungkin terjadi. Tapi kebanyakan penyakit autoimun timbul pada usia remaja hingga dewasa muda.

Penyakit AutoImun Apakah Sulit dideteksi ??

Seperti yang sudah di singgung sebelumnya reaksi autoimun bisa menyerang Semua sistem dan organ tubuh manusia baik itu sistem pernafasan sistem jantung sistem pembuluh darah sistem pencernaan sistem saluran kemih dan lainnya termasuk darah. Fatalnya kesalahan reaksi autoimun itu tidak hanya menyerang suatu organ atau suatu sistem saja. Antibodi bisa menyerang beberapa sistem atau organ sekaligus. Bahkan satu penyakit autoimun dapat memicu penyakit autoimun lainnya.

Selain tidak diketahui penyebabnya penyakit penyakit autoimun juga sulit dideteksi keberadaannya. Hal itu terjadi karena gejala-gejala umum yang muncul di awal tidak selalu khas. Akibatnya banyak dokter yang kesulitan menentukan apakah gejala tersebut merupakan penyakit autoimun. Tidak ada gejala yang sama karena tergantung pada sistem tubuh atau organ mana yang diserang. Gejalanya bisa menyerupai gejala penyakit lain. Misalnya pada kasus GGS.

Penderita tiba-tiba merasa lemas lalu lumpuh ini mirip dengan gejala kekurangan Kalium. Karena mekanisme autoimun dan penyebabnya juga belum pasti sulit melakukan Pencegahan terhadap penyakit penyakit autoimun. Padahal resikonya besar mulai dari penurunan fisik penurunan kualitas hidup bahkan kematian. Kabar baiknya penyakit penyakit autoimun masih memiliki kemungkinan untuk sembuh tergantung pada berat atau tidaknya kasus.

Variasi pengobatannya pun sangat beragam namun prinsipnya pemberian obat-obatan anti imun atau penekan imun (immune suppresant). Beberapa kasus yang ringan bisa sembuh atau istilahnya remisis sempurna. Untuk kasus yang berat resikonya bisa ditekan dengan bantuan medis. Namun yang paling penting adalah penderita paham tentang kondisinya dan punya kemauan kuat untuk sembuh. Dengan begitu resikonya dapat ditekan untuk jangka waktu yang lama sekali.

Advertisement


EmoticonEmoticon