Saturday, January 20, 2018

Cara Pintar Mengatur Pengeluaran Dihari raya

Cara Pintar Mengatur Pengeluaran Dihari raya Bulan puasa baru saja tiba.namun biasa kesibukan mempersiapkan hari raya sudah dimulai sejak puasa tiba. Tak heran pengeluaran keluarga pun jadi meningkat. Temukan cara anti-tekor lewat informasi berikut.Hari raya memang masih cukup lama. Tetapi tak ada salahnya mewaspadai kebiasaan yang kerap membuat tekor anggaran rumah tangga saat hari raya. Lagi banyak orang hari raya sangat identik dengan barang-barang baru.

Ada pakaian baru sepatu baru aksesori baru atau tas baru Selain itu banyak juga yang menganggap Suasana Hari Raya juga harus dibuat seistimewa mungkin. Makanan-makanan yang disajikan harus spesial menu-menunya dibuat berbeda dari biasanya. Tak lupa kita pun memberikan hadiah kepada orang-orang yang kita sayangi. Masih ada kebiasaan-kebiasaan lain yang kerap kita lakukan di hari raya. Semua ini membuat pengeluaran keluarga jadi berlipat ganda. Kita membahas cara-cara bijaksana supaya kita dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan khusus.

Harga-harga naik

Setiap kali mendekati hari besar atau hari raya bisa dipastikan semua harga akan naik. Mulai harga makanan hingga pakaian. Ini sudah pasti. Bukan tidak mungkin harganya melejit bahkan sebelum puasa dan mencapai puncaknya saat mendekati lebaran. Artinya seharusnya kita sudah punya gambaran mengenai kenaikan harga ini jauh jauh hari sebelumnya. Setiap daun hal ini terulang. Paling-paling Tanggal nya hanya bergeser ke berapa hari. Jadi Setiap keluarga atau pribadi sudah harus melakukan persiapan.

Hari Lebaran sudah bisa diperkirakan setahun sebelumnya. Kita bisa menyiapkan anggaran setiap bulan selama setahun sebelumnya. Harga barang-barang biasanya mengalami kenaikan sebesar 10%. Ada orang yang bisa menabung menggunakan uang THR. Biasanya uang itu sudah habis untuk mengantisipasi kenaikan harga kemudian menunaikan kewajiban membeli hadiah dan lain-lain. Sebenarnya tidak apa-apa jika kita tidak bisa berinvestasi atau menabung ketika lebaran. Itu wajar karena semua harga naik. Secara teori kita bisa berinvestasi namun kenyataannya berbeda karena hal itu sulit sekali dilakukan. Jadi kalau mendapat THR habiskanlah tidak masalah.

Pakaian

Lebaran identik dengan baju baru. Ingin tidaklah salah Asalkan kita menyiapkannya dengan baik dan tidak memaksakannya. Jangan sampai hanya karena Lebaran kita jadi berutang sana sini untuk membeli baju baru. Seandainya mau membeli pakaian baru yang harus kita perhatikan adalah:
Ketahuilah dengan pasti Apakah kita benar-benar membutuhkan baju baru ini atau tidak.

Apakah pakaian menjadi kebutuhan prioritas keluarga?

Evaluasi kan nilainya. Apakah jumlah Mufidah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan?
Carilah diskon. Saya selalu mengatakan Jangan jadikan diskon sebagai alasan kita berbelanja. Tetapi jadikan berbelanja sebagai alasan kita mencari diskon. Jadi kalau mau berbelanja carilah yang harganya murah. Kita juga bisa berbelanja di pusat perbelanjaan yang menawarkan banyak potongan harga. Carilah pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon untuk barang-barang berkualitas. Dengan harga lebih murah kita tetap bisa mendapatkan barang bermutu. Besarnya dana yang dianggarkan untuk kepentingan berbelanja berbeda-beda Setiap keluarga. Tergantung kebutuhan masing-masing. Bisa saja sebuah keluarga memutuskan untuk tidak membeli baju baru tahun ini dan menggunakan uangnya untuk berjalan-jalan. Untuk kepentingan ini bicarakan dengan seluruh anggota keluarga.

Makanan

Untuk urusan makanan di hari raya Kita harus mencari tahu guling Apakah kita sebagai pihak yang dikunjungi atau mengunjungi? Di masyarakat kita ada tradisi mengunjungi orang yang dikeluarkan dalam keluarga. Jadi kemungkinan besar orang yang dikeluarkan hamil mengeluarkan biaya lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Ada juga beberapa keluarga yang menerapkan sistem urunan untuk menanggung biaya keluar. Namun biasanya yang didatangi lah yang biayanya lebih besar. Keluarga yang dikunjungi untuk mempersiapkan dengan baik. Berikut ini adalah saran untuk mengatur pengeluaran: Berikut ini adalah saran untuk mengatur pengeluaran

Cara Mengatur Pengeluaran Dihari raya

Lakukan persiapan 6 bulan sebelumnya. Bicarakanlah dengan keluarga besar mengenai rencana kunjungan. Perkirakan jumlah orang yang akan datang. Tidak ada salahnya kita menanyakan Siapa saja yang Rencananya akan datang. Apakah di keluarga kita ada anggota baru atau tidak?
Atur menu sehingga kita tahu harus membeli bahan-bahan apa saja. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan juga sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Ini penting karena selain menyiapkan kebutuhan kunjungan itu kita juga masih memiliki kebutuhan lain yang juga harus diperhatikan. Apabila ingin menghidangkan kue kue kering tentu bahan bakunya bisa di kok seperti tepung terigu gula margarin dan lain-lain. Tetapi untuk makanan besar yang cepat basi ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk menyiasati pembelian bahan-bahannya yaitu:

  • Menyisihkan dana seperti biasa. 
  • Perkirakan kenaikan harga.
  • Membayar dengan uang muka. 

Langkah ini bisa dipraktekkan sekitar 3 bulan sebelum hari raya misalnya membeli kambing. Diskusikan kepada sang penjual sehingga kita bisa membayar sebagian di muka dengan janji akan melunasinya di waktu yang ditentukan. Cara ini akan membantu kita terhindar dari kenaikan harga. Beberapa pedagang mau dibayar dengan cara seperti itu.

Untuk berat sekian kg kita bisa membayar sesuai harga yang berlaku sekarang. Jika kita adalah pihak yang mengunjungi pengeluaran tidak akan terlalu besar. Paling-paling keluar biaya untuk transportasi atau antaran tapi jumlahnya minim. Kita Bisa patungan dengan saudara-saudara Untuk meringankan biaya tetapi terkadang ada saja saudara yang lalai menunaikan kewajibannya. Kalau sudah begini carilah jalan keluarnya bersama-sama.

Minimal ada kesepakatan dengan keluarga untuk berbagi. Di bulan puasa belum tentu pengeluaran kita turun hanya karena kita jadi tidak makan siang atau mengemil. Pertama harga-harga kan mengalami kenaikan bisa jadi jumlah pengeluaran kita sama saja dengan biasanya. Ketua saat berbuka atau sahur Biasanya kita menginginkan bagian yang spesial.

Harus ada yang enak dan baru. Misalnya harus ada kolak sebelum menyantap hidangan utama. Bisa juga kita jadi harus membeli karena tidak sempat memasak di pagi hari untuk sahur. Tanpa disadari hal-hal seperti ini membuat jumlah pengeluaran kita bertambah.

Membuat kesepakatan dengan keluarga. Mau makanan yang seperti apa di saat sahur dan berbuka? Ajak keluarga berdiskusi.Melakukan perhitungan. Berapa kira-kira jumlah uang yang dikeluarkan dalam sehari? Apakah sama dengan hari biasa atau tidak? Agar jumlah pengeluaran Tetap sama seperti biasanya.

Triknya ada di kreatifitas orang tua sehingga Makanannya tidak terasa sama dengan hari-hari lainnya. Buatlah menu selang seling. Kalaupun pengeluaran menangis jumlahnya jangan terlalu besar. Apabila terjadi perubahan yang sangat signifikan di pola makan selama bulan puasa kita akan mengalami kesulitan ketika harus kembali ke kebiasaan lama. Istilah sudah terlanjur enak. Kita kesulitan menurunkan gaya hidup.

Memberikan pengertian kepada anak-anak. Bulan puasa bukanlah titik akhirnya. Masih ada yang namanya lebaran. Jadi mereka masih punya harapan merayakan sesuatu yang lebih besar lagi. Tidak istimewa di bulan puasa.

Parcel

Pengeluaran untuk parfum tidaklah seperti baju baru untuk anak-anak atau hidangan makanan. Jadi kalaupun ini memberikan parcel jadikanlah itu keputusan keluarga bersama. Pemberian parcel memiliki tujuan tertentu. Misalnya parcel untuk Bos tujuannya agar si bos ingat akan kita. Kalau memberikan parcel ke relasi itu untuk memperkuat hubungan kerjasama.

Jadi pemberian parcel selain meningkatkan hubungan silaturahmi juga harus memiliki nilai. Jangan Anggap itu sebagai biaya tetapi sebagai hadiah yang nantinya akan memberi nilai lebih tinggi bagi keluarga. Bisa dibilang investasi juga. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan ini berbeda-beda. Kalung sekedar untuk silaturahim menyayangi mungkin tidak terlalu tinggi. Tapi kalau sudah berkaitan dengan bisnis dan reputasi bisa saja biayanya jadi agak melejit. Ini harus disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Buatlah anggaran khusus untuk parcel.

Membagi uang

Uang kerap dibagikan kepada anak-anak kecil di hari raya. Umumnya orang yang sudah bekerja tidak mendapat jatah uang ini. Pengeluaran ini tidak terlalu signifikan. Yang penting bagi anak-anak adalah uangnya baru dan jumlahnya sama.

Mudik atau berlibur

Sekarang banyak keluarga yang lebih memilih pergi berlibur daripada mudik. Ini bisa dilakukan jika orangtua atau orang yang dituakan sudah tiada. Jadi sah-sah saja Apabila mereka justru pergi berlibur. Mudik atau berlibur berbiaya besar. Kalau sudah berencana mudik atau berlibur kita harus jauh-jauh hari menyiapkan dana nya. Minimal kita sudah membuat perencanaan yang mencakup tujuan pilihan transportasi jumlah anggota keluarga yang bepergian dan akomodasi.

Dengan mengetahui hal hal ini kita bisa melakukan penghematan. Yang harus diprioritaskan adalah biaya transportasi dan akomodasi. Harga harga tiket transportasi dan hotel pasti akan lebih murah jika dipesan di awal. Sesudahnya uang yang kita miliki bisa kita gunakan untuk membiayai hidup selama di tempat tujuan. Yang harus dilakukan adalah:

  • Menghitung biaya pergi dan pulang. Pisahkan biaya itu dari biaya-biaya lain.
  • Langsung membeli tiket pulang. Ini adalah jaminan supaya kita bisa kembali.
  • Menentukan di mana akan tinggal. Jika mudik Apakah kita akan tinggal di rumah orang tua kerabat atau hotel? Ini penting dipertimbangkan karena mungkin rumah orang tua sudah tidak cukup untuk menampung banyak orang.
  • Menggunakan sisa anggaran untuk membiayai keperluan sehari-hari di tempat tujuan. Terserah mau diapakan uangnya. Yang penting kita punya tempat tinggal dan tiket pulang sudah di tangan. Tidak apa-apa menggunakan kartu kredit untuk membeli tiket perjalanan. Kita bisa mencicil pelunasannya setiap bulan. Yang penting tagihannya sudah harus lunas sebelum kita berangkat. Yang membedakan musik dari berlibur adalah saat mudik, Biasanya kita harus menyiapkan uang tambahan. Uang ini diberikan kepada orang tua. 

Selain itu uang juga bisa diberikan kepada saudara-saudara yang tingkat ekonominya berada dibawah tingkat ekonomi kita. Disamping uang kita dapat memberikan barang lain kepada orangtua misalnya pakaian atau makanan. Apabila memberikan uang kepada salah satu pihak orang tuamu kamu dari istri sebaiknya kita juga melakukan hal yang sama kepada orang tua pihak suami. Dua-duanya kan sama-sama berlebaran dan dua-duanya sama-sama orang tua.

Jumlahnya tergantung kesepakatan keluarga. Akhir-akhir ini ada banyak keluarga yang memilih mengirimkan uang kepada orang tua daripada mudik. Alasannya adalah karena mereka bisa mengirimkan uang dalam jumlah lebih besar dibanding jika harus mudik juga. Biaya perjalanan mudik kan bisa dihilangkan. Biaya perjalanan mudik kan bisa dihilangkan Coba bayangkan biaya perjalanan satu keluarga dengan 3 anak. Jumlahnya lumayan besar. Uang untuk biaya itu bisa ditambahkan dalam anggaran yang sudah disiapkan untuk orang tua.

Pilihan lainnya adalah membunuh orang tua ke kota tempat tinggal kita. Dilihat dari jumlah, jumlah orangnya lebih sedikit karena orang tua hanya berdua. Otomotis biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Ini bisa dilakukan terutama jika kita beserta saudara-saudara tinggal berdekatan. Jadi orang tua bisa sekaligus menemani semua anaknya.

Gaji asisten

Yang terdapat di sini adalah gaji asisten rumah tangga supir atau karyawan (jika kita memiliki usaha). Gaji untuk hari raya ini harus disisihkan setiap bulan selama setahun sebelumnya. Untuk karyawan yang sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun gaji tambahan yang diberikan besarnya lebih dari 2 kali lipat. Tidak bisa sama dengan karyawan baru. Misalnya gaji karyawan kita 1,2 juta Rupiah per bulan. Berarti di hari raya ia akan menerima sejumlah 2,4 juta rupiah. setiap bulan pada saat lebaran kita sudah punya dana dua kali lipatnya.

Kita bisa memberikan tambahan barang kepada sang asisten misalnya pakaian atau aksesori. Tetapi ingat gaji tambahan tetap harus diberikan karena itu yang utama. Ada satu hal yang juga mesti diingat yaitu ongkos transportasi untuk mudik sang asisten. Kalau si asisten sendiri yang mengeluarkan uang bisa saja dia tidak kembali lagi. Bekerjasamalah dengan tetangga-tetangga yang asisten rumah tangganya juga mudik ke lokasi yang sama dengan asisten kita.

Lakukan koordinasi dengan mereka kalau tujuannya sama kita bisa menyewa sebuah kendaraan untuk mengantar dan menjemput Mereka lagi. Ongkosnya bisa ditanggung bersama. Cara ini jauh lebih murah aman dan nyaman juga. Setelah membaca artikel ini semoga anda jadi terbantu selamat mempraktekkan.

Advertisement


EmoticonEmoticon